Skip to main content

PSIKOTES PAPI KOSTICK

Aspek-aspek yang diukur oleh Tes PAPI Kostick
Tes PAPI Kostick dibuat oleh Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an, yang mengacu pada kepribadian H. A Murray. Tes PAPI Kostick terdiri dari 20 aspek kepribadian seperti Need to finish task, Hard intense worked, Need to achieve, Leadership role, Need to control others dan seterusnya. Ke 20 kepribadian menurut Tes PAPI Kostick sebagai berikut:
1. Leadership Role (Aspek L)
Aspek yang menggukur peran sebagai pemimpin.
✓Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
✓Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
2. Need to Control Others (Aspek P)
Kebutuhan untuk mengatur orang lain.
✓Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.
✓Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.
3. Ease in Decision Making (Aspek I)
Peran dalam mengambil keputusan.
✓Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan.
✓Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan.
✓Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan.
✓Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan.
4. Need to Support Authority (Aspek F)
Kebutuhan dan keinginan membantu atasan.
✓Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis.
✓Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan.
✓Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri.
✓Skor < 2 : cenderung egois, kemungkinan bisa memberontak.
5. Need for Rules and Supervision (Aspek W)
Kebutuhan untuk diawasi dan mengikuti aturan.
✓Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri.
✓Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya.
✓Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas.
6. Pace (Aspek T)
Peran sibuk.
✓Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri.
✓Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental.
✓Skor 7-9 : pasif, membutuhkan supervisi.
7. Vigorous Type (Aspek V)
Peran penuh semangat.
✓Skor < 5 : cenderung pasif.
✓Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif.
✓Skor 8-9 : Aktif dan sportif.
8. Theoretical Type (Aspek R)
Peran sebagai orang yang teoritis.
✓Skor 0-4 : kurang perhatian, bersifat praktis.
✓Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi.
9. Interest in Working With Details (Aspek D)
Peran bekerja pada hal-hal detail.
✓Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail.
✓Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail.
10. Organized Type (Aspek C)
Peran akan keteraturan.
✓Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel.
✓Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku.
11. Need to be Noticed (Aspek X)
Kebutuhan akan perhatian.
✓Skor < 2 : cenderung pemalu.
✓Skor 2-3 : rendah hati, tulus.
✓Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik.
✓Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
12. Need to Belong to Groups (Aspek B)
Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok.
✓Skor 0-3 : selektif.
✓Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok.
✓Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui, mudah dipengaruhi.
13. Need for Closeness and Affection (Aspek O)
Kebutuhan akan kedekatan dan kasih sayang.
✓Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan.
✓Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan, tapi tidak terlalu tergantung.
✓Skor 5-9 : sangat tergantung, butuh penerimaan diri.
14. Social Extension (Aspek S)
Peran hubungan sosial.
✓Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social, kurang percaya pada orang lain.
✓Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan sosial, suka interaksi social
15. Need to Finish Task (Aspek N)
Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri.
✓Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan.
✓Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja.
✓Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan.
✓Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi
16. Need to Achieve (Aspek A)
Kebutuhan untuk berprestasi.
✓Skor < 5 : ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha lebih.
✓Skor 6-9 : tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
17. Hard Intense Worked (Aspek G)
Peran sebagai orang pekerja keras.
✓Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja, bukan hasil optimal.
✓Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi.
18. Need for Change (Aspek Z)
Kebutuhan untuk berubah.
✓Skor 0-2 : tidak suka/sukar berubah.
✓Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan.
✓Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri.
✓Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif, berfikir jauh kedepan.
✓Skor 8-9 : mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis.
19. Need to be Forceful (Aspek K)
Sikap terhadap agresivitas.
✓Skor 0-2 : menhindari masalah, menulak, untuk mengenali situasi sebagai masalah.
✓Skor 3-4 : suka lingkungan tanang, menghindari konflik.
✓Skor 5 : keras kepala.
✓Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing.
✓Skor 8-9 : agresif, cendering defensive.
20. Emotional Resistant (Aspek E)
Pengendalian emosi.
✓Skor < 2 : terbuka, cepat bereaksi, tidak normative.
✓Skor 2-3 : terbuka.
✓Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang, mampu mengendalikan.
✓Skor > 6: sangat normative, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan.

Comments

Popular posts from this blog

Selamatkan Jari-Jari Anda

Panduan Keselamatan Kerja untuk Mekanik   Panduan ini menyoroti pentingnya keselamatan kerja bagi mekanik, khususnya untuk melindungi jari dan tangan dari cedera. Cedera pada jari dan tangan sangat umum di lingkungan kerja mekanik, seringkali mengakibatkan hilangnya fungsi, rasa sakit kronis, dan bahkan cacat permanen. Pencegahan adalah kunci untuk menghindari konsekuensi ini.   Memahami Risiko:   Lingkungan kerja mekanik penuh dengan potensi bahaya bagi jari dan tangan. Mesin yang bergerak, alat tajam, dan bahan kimia berbahaya hanyalah beberapa contohnya. Risiko meningkat jika mekanik tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat atau tidak mengikuti prosedur keselamatan yang benar. Beberapa risiko spesifik meliputi:   - Terjepit : Bagian tubuh, terutama jari, dapat terjepit di antara bagian mesin yang bergerak. - Terpotong : Alat tajam seperti pisau, gergaji, dan pahat dapat menyebabkan luka potong yang serius. - Tergores : Permukaan mesin...

Keselamatan: Mulai dari Komunikasi

Keselamatan: Mulai dari Komunikasi Keselamatan kerja bukan sekadar peraturan dan prosedur, melainkan budaya yang dibangun dari komunikasi yang efektif. Seberapa sering kita mendengar tentang kecelakaan kerja yang sebenarnya bisa dicegah jika saja komunikasi antara atasan dan bawahan berjalan lancar? Faktanya, banyak kecelakaan kerja terjadi karena miskomunikasi, instruksi yang kurang jelas, atau bahkan keengganan untuk menyampaikan potensi bahaya.   Bayangkan skenario ini:  Seorang pekerja baru diinstruksikan untuk mengoperasikan mesin berat tanpa pelatihan yang memadai. Atasan mungkin menganggap pekerja tersebut sudah mengerti, sementara pekerja tersebut merasa ragu namun takut bertanya karena khawatir dianggap tidak kompeten. Akibatnya? Kecelakaan kerja yang bisa saja dihindari.   Komunikasi yang efektif dalam keselamatan kerja mencakup beberapa aspek penting:   - Instruksi yang Jelas dan Ringkas:   Atasan harus memberikan instruksi kerja...

Pesan Keselamatan Kerja Agar Selamat Setiap Hari

Pesan Keselamatan Kerja untuk karyawan Workshop : 1.Keselamatan adalah prioritas utama kita di bengkel ini. Pastikan selalu mengenakan perlindungan diri seperti helm, sarung tangan, dan sepatu keselamatan saat bekerja. 2.Jangan pernah mengabaikan prosedur keselamatan. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan dan mesin-mesin agar selalu dalam kondisi yang aman untuk digunakan. 3.Ingatlah bahwa keselamatan bukanlah kebetulan, melainkan sebuah pilihan. Jadilah contoh yang baik dengan selalu mematuhi aturan keselamatan di tempat kerja. 4.Kami peduli akan keselamatan Anda. Laporkan segera setiap kondisi atau kejadian yang dapat membahayakan agar tindakan preventif dapat segera diambil. 5.Kerja keras dan cerdas adalah kunci kesuksesan, tetapi keselamatan adalah fondasi yang tak tergantikan. Selalu prioritaskan keselamatan dalam setiap tugas yang Anda lakukan. 6.Setiap tindakan keselamatan yang Anda lakukan adalah investasi bagi masa depan. Jaga diri Anda sendiri dan sesama de...